Free Spot

Selamat Datang

di blog ini saya postkan beberapa informasi maupun cerita yang berbau mitos,mistis, berita aneh dalam kehidupan sehari-hari, serta juga informasi seputar mengenai cerita di masyarakat setempat yang saya dapatkan informasinya melalui beberapa sumber tertentu.

07/01/11

Misteri Apa Di Bermuda & Luar Angkasa ??

undefinedOrang banyak mengenal Segitiga Bermuda sebagai wilayah di dalam garis imajiner penghubung tiga wilayah yakni Bermuda, Puerto Riko, dan Miami di Amerika Serikat di Samudera Atlantik.

Segitiga yang sering disebut 'Segitiga Setan' masih dianggap paling angker lantaran banyaknya misteri yang tersimpan disana. Lalu misteri apa saja yang tersimpan disana?

Salah satu awal adanya keyakinan bahwa segitiga bermuda memiliki banyak misteri adalah tenggelamnya kapal HMS Rosalie tahun 1840 silam. Setelah itu, banyak kapal dan pesawat hilang secara misterius di segitiga bermuda, termasuk kapal mewah Spanyol, Cristobal Colon di wilayah Karang Utara, 25 Oktober 1936.

Yang paling terkenal adalah hilangnya Penerbangan 19, yang terdiri lima pesawat pembom milik angkatan laut Amerika Serikat. Pesawat-pesawat ini terakhir terlihat di Fort Lauderdale, Florida pada tanggal 5 Desember 1945.  Lalu menghilang, setelah melaporkan mereka melihat hal aneh dan tak masuk akal.

Maklum, tak hanya awak dan badan pesawat yang  raib, regu penyelamat yang bertugas mencari mereka juga tak ditemukan. Terakhir, hilangnya Kapal Freighter Genesis setelah berlayar dari Port of Spain menuju St Vincent 11 tahun silam.

Banyak versi soal Segitiga Bermuda, ada yang mengatakan di lautan itu mengandung gas methan yang menyebabkan kapal dan pesawat lenyap tersedot di bawah laut. Ada yang mengatakan daerah Segitiga Bermuda memiliki medan gravitasi, yang menyebabkan alat navigasi tak bisa bekerja. Juga berkembang teori, bahwa kapal dan pesawat itu diculik oleh UFO karena melintas di pangkalannya.

Ada pula yang menghubung-hubungkan Segitiga Bermuda dengan kota Atlantis yang Hilang karena ditemukan piramida di dasar laut Segitiga Bermuda. Juga ada yang menyebut bahwa segitiga itu adalah lorong waktu.  Selain itu, lokasi Segitiga Bermuda sebagai pusat bertemunya antara arus air dingin dari Amerika Utara dengan arus air panas dari Afrika -- di Samudera Atlantik diyakini sebagai istana setan.

Semua kisah keangkeran tempat itu akhirnya menyebar ke seluruh dunia lewat buku, iklan produk telekomunikasi hingga film layar lebar, meski banyak yang belum tahu di mana sesungguhnya letak wilayah misterius itu. Hingga akhirnya seorang kakek asal Bermuda, William Gillies menepis semua anggapan itu. Kakek berusia 80 tahun yang baru saja mengeluarkan buku berjudul 'Reefs, Wrecks & Relics — Bermuda Underwater Heritage' atau 'Karang, Bangkai Kapal, dan Relik - Warisan Alam Bawah Laut Bermuda' ini menceritakan segala pengalaman menyelamnya pada tahun 1965.

Saat itu, Gillies yang masih berusia 35 tahun menemukan sebuah bel dari kapal tua yang tenggelam dan memicu gairahnya untuk menyelam dan mencari sisa-sisa harta yang karam di dasar laut.  Objek-objek menarik di pasir dan sekitar bangkai kapal sering dia temukan. Misalnya potongan lampu tua berbahan bakar minyak ikan paus. Kadang dia dan pendamping selamnya menemukan pecahan atau potongan tembikar atau porselen.

Beberapa potongan itu dia rekonstruksi menggunakan fiberglass dan getah damar. Beberapa karya restorasi Gillies kini dipajang di Bermuda Underwater Eksplorasi Institute (BUEI). Beberapa benda diakui Gillies misterius. Misalnya, dia menemukan pipa karatan yang tersimpan di peti kayu di sebuah kapal layar yang hancur dan tenggelam di awal tahun 1900-an.  Ada lagi benda berbentuk sekelompok kristan berbentuk cincin kecil. "Ini mungkin digunakan seorang wanita untuk menghias gaunnya," kata dia.

Pengalaman Gillies jauh dari kesan horor Segitiga Bermuda. Itu juga yang dirasakan masyarakat setempat.  The Royal Gazette pada tahun 1992 pernah memuat berita kemarahan penduduk Bermuda pada sebuah iklan telepon genggam yang sesumbar, dengan produknya, orang tetap bisa berkomunikasi, meski 'tersesat di Segitiga Bermuda'.

"Ini akan membunuh pariwisata Bermuda. Kita harus menuntut orang ini," kata pengusaha pariwisata, RJ Zuill, saat itu. Orang-orang yang melihat iklan itu mengatakan pada istrinya, mereka tak akan pernah pergi ke Bermuda karena momok Segitiga Bermuda itu.

"Ini sangat konyol. Kapal dan pesawat melewati wilayah kita setiap hari dan tak ada apapun yang terjadi," kata dia.Misteri Segitiga Bermuda kali pertama dipopulerkan tahun 1960-an, termasuk oleh buku "Segitiga Bermuda'' yang dikarang Mr Charles Berlitz. Kepercayaan adanya kekuatan jahat di wilayah ini menyebar ke seluruh dunia.

Lain Gillies, lain pula kosmolog Stephen Hawking mengatakan terlalu berisiko untuk mencoba mengontak makhluk asing. Sayang, imbauan Hawking terlambat. setelah Ternyata Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) telah mengirim beberapa pesan ke luar angkasa untuk menghubungi makhluk asing. Akan tetapi, tidak dijelaskan bagaimana pesan tersebut dikirim.

Ahli astrobiologi NASA, Mary Voytek, mengatakan, "Kami siap menemukan berbagai jenis kehidupan dalam bentuk apapun."
NASA, yang dua tahun lalu menyiarkan lagu Beatles bertajuk Across The Universe ke luar angkasa, mendiskusikan strategi terbaru mereka untuk mencari kehidupan di luar bumi.

"Pencarian kehidupan (di luar angkasa) sangat penting untuk tindakan kami selanjutnya dalam mengeksplorasi sistem tata surya," ujar ilmuwan Cornell University Steve Squyres, kepala panel khusus di National Academy of Sciences yang menjadi penasihat NASA untuk misi-misi di masa mendatang.

Panel tersebut menelaah 28 misi yang mungkin dilakukan, dari Mars ke bulan atau Yupiter dan Saturnus. NASA sendiri fokus mencari kehidupan yang sederhana seperti bakteri di tata surya, ketimbang mengkhawatirkan soal kemungkinan makhluk asing berupaya menaklukkan bumi. Beberapa hari lalu, Hawking mengatakan dalam sebuah acara di televisi bahwa kehadiran makhluk asing ke Bumi akan menjadi Christopher COlumbus tiba di Amerika, 'yang ternyata memiliki dampak buruk bagi warga asli Amerika'.

Hawking juga memperkirakan mayoritas makhluk asing mirip mikroba dengan kehidupan yang berpindah-pindah dan berniat menaklukkan daerah yang didatangi mereka. Meski sebagian orang menilai mencoba berkomunikasi di luar angkasa dengan makhluk asing 'tidak berguna karena seperti berteriak di tengah hutan', Seth Shostak mengatakan, "Apakah kita selamanya mau bersembunyi di bawah batu? Menurut saya, itu bukan cara hidup yang bagus." Shostak adalah astronom senior dari SETI Institute, yang mencari makhluk asing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar