Kolor Ijo Berhasil Ditangkap

SEMARANG - Seorang kakek yang berperilaku layaknya kolor ijo berhasil ditangkap aparat Kepolisian Sektor Sidodadi, Semarang. Si "Kolor Ijo" ini ditangkap polisi setelah mendapat laporan dari masyarakat.

Pelaku yang bernama Ariono Parto Dikromo (57), warga Batursari III RT 1 RW 9 Kelurahan Sawah Besar Semarang itu, dilaporkan warga yang gerah dengan kegemarannya mengintip orang mandi dan orang yang sedang tidur.

Warga sekitar sebenarnya sudah tahu kebiasaan buruk kakek dua anak itu. Namun kemarahan memuncak ketika warga tahu bahwa Ariono ternyata telah menyetubuhi Mawar (10) tetangganya sendiri. Ariono menyetubuhi siswa SD itu sebanyak 3 kali sejak September 2009 hingga akhir Januari 2010.

"Saya pertama kali menyetubuhi Mawar pada saat libur Lebaran. Saat itu istri saya pergi ke Tangerang dan anak-anak ke Magelang. Jadi rumah dalam keadaan sepi," tutur Ariono dalam gelar kasus di Mapolsek Sidodadi Semarang, Sabtu (13/2/2010).

Ariono mengaku memanggil Mawar ke rumahnya untuk disuruh membeli cabe dan mencuci piring. "Setelah itu saya beri dia uang Rp 5000," terangnya.

Tapi pengakuan itu tak sesuai dengan informasi yang diceritakan Mawar pada penyidik. Mawar mengatakan bahwa Ariono menyeretnya secara paksa ke dalam kamar anaknya lalu memperkosa Mawar. Itu dilakukan setelahk Mawar membelikan cabe.

"Setelah memperkosa, Ariono mengancam Mawar akan dibunuh jika menceritakan peristiwa itu," kata Kapolsek Sidodadi AKP Suradi Warso.

Mungkin karena ketagihan kakek itu pun mengulangi perbuatan bejat itu sampai akhir Januari 2010. Ternyata pada Jumat (5/2) jam 22.00 Mawar mengetahui kalau diintip Ariono saat dia tidur. Akibatnya Mawar tidak mau lagi tidur sendirian.

Orang tua Mawar pun curiga atas tingkah laku anaknya itu. Setelah dibujuk akhirnya Mawar pun mengaku telah berulang kali disetubuhi Ariono. Orang tua Mawar lalu melaporkan tindakan bejat Ariono ke Polsek Sidodadi. Hingga kini polisi masih mendalami kasus ini termasuk kemungkinan ada korban lain yang disetubuhi Ariono.

"Warga sekitar mengatakan bahwa sejak tak lagi menjadi sopir truk, Ariono memiliki kebiasaan mengintip orang mandi dan tidur. Saat menjadi sopir antara tahun 1977 hingga 1986 dia ternyata sering melakukan hubungan seks dengan pelacur," ungkap AKP Suradi Warso.