Free Spot

Selamat Datang

di blog ini saya postkan beberapa informasi maupun cerita yang berbau mitos,mistis, berita aneh dalam kehidupan sehari-hari, serta juga informasi seputar mengenai cerita di masyarakat setempat yang saya dapatkan informasinya melalui beberapa sumber tertentu.

22/12/10

Sampah Angkasa Berbahaya

undefined
JAKARTA - Benda angkasa artifisial atau biasa disebut sampah angkasa, mungkinsaja lebih berbahaya dari meteorit. Hal ini bisa disebabkan dari radiasi.

Kepala Pusat Sains dan Pemanfaatan Antariksa Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan), Sri Kaloka Prabotosari, menyatakan jika sampah angkasa itu adalah roket pendorong yang menggunakan bahan bakar nuklir, akan sangat membahayakan. Radiasi yang masih tersimpan dalam benda itu, jika terkena manusia bisa membahayakan.

“Ada negara yang menggunakan tenaga nuklir sebagai pendorong roketnya. Ini yang membahayakan,” ucap Sri Kaloka saat berbincang dengan okezone, Rabu (5/5/2010)

Namun Sri Kaloka enggan berkomentar saat ditanya negara-negara mana saja yang mengembangkan tenaga nuklir untuk roket pendorong. Yang jelas, katanya, Indonesia sudah berperan aktif untuk menentang penggunaan nuklir untuk roket.

Dia menambahkan, dari kandungan meteor sendiri pada dasarnya tidak mengandung radiasi. Namun karena dia berada di angkasa, batuan itu terkena sinar dan radiasi matahari. Meski demikian, menurutnya, radiasi tidak akan membahayakan manusian jika jatuh ke bumi.

“Meteorit itu terkena sinar matahari saat di angkasa. Ada radiasnya, tapi tidak membahayakan manusia,” paparnya.

Dia menjelaskan, baik meteorit dan sampah angkasa berbahaya karena kecepatan saat menghujam bumi sangat tinggi. Menurutnya kecepatan benda asing paling lambat saja bisa mencapai 10 kilometer per detik. Bahkan kecepatan meteor yang lebih besar bisa mencapai 50 kilometer per detik. Tak hanya itu, sambungnya, suhu batua atau benda angkasa lainnya bisa di atas 100 derajat celcius. Ini dikarenakan gesekan dengan atmosfer yang membuat bengda tersebut menyala-nyala seperti api.

Meski demikian, karena meteor merupakan benda asing yang masih terus dalam pengjkajian lembaganya, sebaiknya masyarakat tetap berhati-hati dengan benda asing tersebut.

“Kita sedang menggodok sebuah SOP jika ada benda dari langit yang jatuh ke bumi. Ini perlu penanganan banyak pihak. Bapeten (Badan Pengawas Tenaga Nuklir), Batan (Badan Tenaga Atom Nasional), juga harus dilibatkan untuk mendeteksi radiasi,” ujarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar