Free Spot

Selamat Datang

di blog ini saya postkan beberapa informasi maupun cerita yang berbau mitos,mistis, berita aneh dalam kehidupan sehari-hari, serta juga informasi seputar mengenai cerita di masyarakat setempat yang saya dapatkan informasinya melalui beberapa sumber tertentu.

20/01/11

Kenapa tidak ada paranormal yang berhasil di tantangan James Randi??

Anda paranormal? punya kemampuan yang bisa dibuktikan? mungkin bisa mengikuti tantangan berikut karena hadiahnya $1 juta atau sekitar 9 milyar rupiah. Tapi sebelum ikut... pastikan anda membaca artikel berikut ini.

Untuk diketahui bersama, James Randi Foundation (JRF) adalah organisasi skeptis yang tidak mempercayai kemampuan manusia bahwa manusia mampu melakukan hal-hal luar biasa diluar akal pikiran manusia sekarang. JRF tidak mempercayai mukzijat, karomah, maunah yang dimiiliki para Nabi, Wali, atau manusia yang memiliki kelebihan yang tidak masuk akal seperti membaca pikiran orang, chi (tenaga dalam/reiki/kundalini), telekinetik, melihat dengan mata tertutup, kesurupan, pengobatan alternatif dan lain sebagainya. Buat JRF, semua fenomena itu adalah ilusi, trik sulap, akal-akalan dan lain sebagainya.


Bagi mereka, mukjizat, karomah, kesaktian dan sejenisnya harus dibuktikan dengan METODE ALA MEREKA SENDIRI. Metode pengujian yang mereka lakukan sifatnya tertutup alias tidak diberitahu kepada orang yang akan diuji, sehingga orang tersebut tidak tahu mau diuji dengan metode apa.

JRF mengklaim tidak satupun paranormal yang mampu lulus uji oleh tim JRF sehingga sampai detik ini uang $1juta masih aman. Mengapa tidak ada yang berhasil? baca terus artikel ini....

Di Indonesia sendiri, ada perguruan silat yang ikut dalam tantangan JRF yakni Merpati Putih (MP) yang merupakan salah satu perguruan silat di Indonesia yang patut dibanggakan karena telah tersebar sampai ke luar negeri dan telah eksis puluhan tahun sampai hari ini bahkan menjadi beladiri resmi di berbagai institusi militer di Indonesia. MP melayani tantangan JRF dengan metode getaran untuk menebak warna dengan mata tertutup. Setelah unjuk kebolehan, hasilnya 100% berhasil, namun ketika diuji dengan metode JRF ternyata gagal. Kenapa? ternyata metode mereka adalah menetesi kain dengan alkohol sehingga timbul rasa tidak nyaman yang mempengaruhi otak untuk berkonsentrasi. Padahal, untuk mampu menebak, butuh ketenangan dan konsentrasi. Bagaimana mau berhasil jika konsentrasinya dirusak? hasil testnya bisa dibaca di http://www.nowscape.com/vibra/Test_Results.htm

Jadi bagi mereka yang ingin ikut tantangan JRF, harus siap "dikerjai" oleh aneka rupa metode mereka dan jika gagal, siap-siap saja dibilang hoax oleh mereka. Tentu hal ini tidak fair. Lagipula MP adalah perguruan yang sangat dipercaya karena memiliki banyak murid yang tersebar hingga ke seluruh dunia, menjadi beladiri resmi di instasi militer di Indonesia dan telah eksis selama puluhan tahun. Melayani tantangan JRF pun sudah membuktikan bahwa MP punya metode yang memang telah terbukti. Tidak mungkin datang hanya mengandalkan skill bermain sulap, apalagi datang ke sana harus dengan modal sendiri yang tidak kecil.

JRF sendiri seperti "agak tulalit" atau miskomunikasi karena mereka mengatakan MP bisa melakukan levitasi (mengambang diudara), padahal yang dimaksud adalah ilmu meringankan tubuh sehingga JRF mengejek ketika demo mengangkat orang menggunakan koran. Kalau yang namanya levitasi tentu saja tidak memakai koran sedangkan tehnik memakai koran itu untuk menunjukan ilmu meringankan tubuh. Di perguruan tenaga dalam manapun, demo mengangkat orang dengan koran tanpa robek adalah salah satu hal biasa untuk membuktikan ilmu meringankan tubuh dan BUKAN ilmu levitasi. Tapi entah kenapa JRF sepertinya salah persepsi dan tidak bisa membedakan ilmu levitasi dan meringankan tubuh. Selengkapnya bisa dilihat di http://nowscape.com/vibra/

Jadi jelas, JRF "menghalalkan" segala cara untuk menggagalkannya.Tidak menutup kemungkinan mereka punya metode lain seperti harus minum minuman tertentu dulu misalnya minuman beralkohol dengan tujuan merusak konsentrasi. Dengan metode yang "seenaknya" seperti ini, apakah lembaga ini layak dipercaya? namanya saja sudah lembaga skeptis, sudah pasti akan selalu memiliki cara untuk membuktikan ketidakpercayaan mereka agar lembaga mereka tetap eksis.

Seharusnya JRF menguji dengan metode yang terbuka dan jangan bersikap skeptis terlebih dahulu melainkan harus bersikap netral, dan ujilah dengan cara-cara yang logis bukan dengan cara yang aneh-aneh. Pengujian dengan cara yang tidak logis membuktikan bahwa mereka tidak ingin kehilangan uang atau dana dari para sponsornya karena dari dana itulah mereka hidup.

Mendemonstrasikan ilmu metafisika tidaklah bisa dengan cara yang se-enaknya. Ilmu metafisika memerlukan energi yang besar untuk bisa didemonstrasikan. Sebelum demo pun harus persiapan terlebih dahulu menghimpun energi. Saat demo pun harus tenang dan percaya diri, sebab jika tidak tenang energi tidak akan berjalan dengan lancar.

Contoh demonstrasi tenaga dalam misalnya mementalkan orang dari jarak jauh. Demo ini akan berjalan lancar jika si pemukul juga sudah terlatih tenaga dalamnya sehingga emosi buatan bisa muncul dengan suatu tehnik pernafasan dan si pemukul pasti mental. Jika demo ini diujicoba oleh tim JRF tentu saja pasti gagal karena tim mereka tidak ada yang mampu melakukannya. Mereka mungkin hanya marah biasa lalu memukul dan hasilnya pasti tidak akan mental.Ilmu tenaga dalam efektif untuk menyelamatkan kita dari berbagai kejahatan, namun jika ingin didemokan harus dengan cara khusus karena harus menghadirkan sesuatu yang tidak berbahaya menjadi nampak seperti berbahaya. Itulah sulitnya mendemonstrasikan ilmu metafisika.

Ilmu lain seperti telekinetik juga bisa didemokan namun biasanya ketika didemokan di bunker bawah tanah, ilmu ini tidak bekerja. Ini mirip seperti cara menangkal santet dimana cukup dengan tidur menempel di bumi maka santet tidak bisa tembus karena bumi sendiri memiliki energi tersendiri. Mengapa? sulit dicari penjelasannya karena berbicara energi itu sangat kompleks sekali.

Begitu juga dengan ilmu penyembuhan penyakit seperti prana, transfer energi, pemindahan penyakit ke media tertentu sulit dibuktikan keampuhannya jika diuji oleh JRF karena kesembuhan itu mutlak Allah yang menyembuhkan. Tidak ada juru sembuh yang mampu menyembuhkan semua pasiennya 100% bahkan para dokter yang pengobatannya ilmiah sekalipun tidak ada yang mampu menyembuhkan semua pasiennya. JRF pastinya juga akan menghadirkan beberapa pasien yang harus disembuhkan oleh si juru sembuh untuk pengujian, jika mereka menghadirkan 100 pasien tentu diperlukan energi yang luar biasa besar untuk menyembuhkan semua pasien tersebut. Masalahnya adalah energi metafisika sangat rumit dan kompleks. Misal jika pasien hanya ngetest saja atau tidak yakin, maka penyakitnya akan sulit sembuh. Energi metafisika adalah ciptaan Allah jadi hanya bekerja pada kondisi tertentu yang jika terpenuhi maka pasien akan sembuh.

Ilmu metafisika bukanlah ilmu matematika yang hasilnya pasti karena ilmu metafisika tidak bisa bekerja dalam semua kondisi. Ilmu ini akan berfungsi hanya dengan hukumnya tersendiri dan ijin dari Allah. Jadi keberhasilan atau kegagalan dalam menerapkan ilmu metafisika tergantung pribadi yang bersangkutan dan tentu mendapat ijin dari Allah. Ada murid tenaga dalam yang ilmunya tidak berfungsi manakala sombong tapi murid lainnya yang rendah hati sukses mengalahkan penjahat dengan tenaga dalam. Nah jika dianalisa oleh tim JRF, maka tenaga dalam itu hoax karena terbukti tidak sukses 100% karena ada murid yang tenaga dalamnya tidak berfungsi.

Jika anda ingin ikut JRF karena motivasinya uang, bisa jadi ilmu metafisika anda tidak akan bekerja. Sama seperti juru sembuh yang niatnya bukan menolong orang tapi hanya untuk cari uang semata maka ilmunya sulit untuk bekerja sehingga banyak pasien yang tidak akan sembuh. Atau juga ilmu terawangan bisa hilang jika minum-minuman keras (beralkohol) atau berzina. Kenapa bisa seperti itu? tentu sulit dijelaskan karena ilmu metafisika sangat kompleks, tidak bisa dipikir secara rasional dan perlu memahami secara mendalam hukum-hukum yang bekerja didalamnya. Bayangkan jika anda punya ilmu terawangan lalu disuruh minum beralkohol seteguk saja oleh tim JRF, hampir bisa dipastikan ilmu anda tidak bekerja dan andapun dicap hoax oleh mereka.

Jadi tidak perlu lagi melayani tantangan JRF karena mereka "menuhankan" rasionalitas semata. Ilmu metafisika sampai saat ini tidak bisa dianalisa secara rasional/ilmu pengetahuan karena teknologi manusia belum mampu mengukurnya. Ilmu metafisika masuk dalam kategori PseudoScience (bukan hoax) yang meskipun sudah dirasakan manfaatnya untuk banyak orang namun belum bisa dijelaskan secara sains.

Meskipun JRF mengatakan hoax kepada semua ilmu metafisika, pada kenyatannya keberadaan paranormal atau perguruan tenaga dalam seperti Tai Chi, Shaolin, Satria Nusantara, Merpati Putih, Cimande dan lain sebagainya masih tetap eksis. Logikanya adalah jika benar hoax, pastinya akan tutup dan tidak mungkin eksis puluhan tahun. Ini membuktikan bahwa ilmu metafisika memang nyata dan bermanfaat bagi banyak orang.

Sayang sekali sekarang sudah tidak ada Nabi. Jika ada pastinya akan ditantang oleh JRF untuk membelah lautan dengan tongkat layaknya yang dilakukan Nabi Musa. Begitulah cara berpikir orang JRF yang mementingkan ragawi/rasionalitas dan meniadakan spiritualitas dalam hidup. Mereka tidak sadar bahwa ciptaan Tuhan ada yang fisik dan metafisik. Daripada menguji orang lain, mungkin lebih baik tim JRF menguji diri sendiri kenapa/apa/bagaimana ruh mereka sendiri adalah di dalam ditubuh mereka, dan jika mereka tidak mampu menjelaskannya berarti mereka pun hoax.

1 komentar: